Manusia itu tidak pandai bersyukur? Memang iya? Saya tidak tahu bagaimana dengan orang lain. Tapi saya mengakui itu. Jadi bukan manusia, tapi seharusnya kalimat yang betul adalah saya itu tidak pandai bersyukur . Bukankah Allah selalu mengajarkan kita untuk bersyukur dan bersabar? Tapi kenapa masih sulit sekali untuk bersyukur dan bersabar pada goncangan pertama? Tahu kan maksudnya? Goncangan pertama itu ketika pertama kali kita diuji seketika itu pula kita paham bahwa semuanya adalah millk Allah dan akan kembali pada Allah. Bersyukur dan bersabar. Apapun itu. Sulit sekali bukan? Atau hanya menurut saya saja? Entahlah. Tapi yang jelas setau saya hukum sebuah teori itu selalu bergandengan dengan pembuktian. Belum jelas teori tersebut kalau belum dibuktikan. Belum jelas syukur dan sabar itu kalau belum diuji. Apakah begitu? Surabaya, 14 Februari 2016