Skip to main content

Ah, Ternyata Aku


17 September 2012
Hari ini aku dapet dua kabar yang sangat bertolak belakang. Pertama, hasil tes LJ D4 PENS udah keluar, sesuai dugaan, aku nggak masuk. Aku dapet kabar ini waktu nunggu interview di Shafira Tour and Travel. Bayangkan gimana shocknya denger kabar itu, tapi untungnya aku udah selese interview, jadi sedikit bisa menenangkan diri.  Kedua, hasil tes interview Shafira Tour and Travel langsung diumumin hari itu, Alhamdulillah I got the job!

Rasanya seperti dejavu 3 tahun lalu waktu liat pengumuman SNMPTN yang hasilnya sama, nggak diterima juga. Mengingat aku sudah mengalami hal yang serupa dulu, harusnya aku bisa lebih tangguh menerima yang sekarang. Tapi sehebat apapun aku belajar dari 3 tahun lalu, eh masih aja sedih banget rasanya denger kabar itu.


Ternyata, aku masih munafik.
Ngasih-ngasih taujih tentang semangat dan sabar, nyatanya begitu aku yang diuji langsung sama Allah rasanya juga masih sedih. Padahal harusnya aku tau itu tanda cinta Allah.

Ah, tetap saja aku munafik.
Aku pernah menulis mengenai pengalaman menanti Ramadhan taun ini (baca : A Gift After Long Journey, Ramadhan Kareem), yang harus aku lalui dengan susah payah karena ngerjain TA. Saat itu aku benar-benar merasakan kebaikan yang Allah berikan, dan aku sangat-sangat percaya bahwa apabila kita yakin pada kekuatan Allah, maka kita tidak akan kesulitan. Sudah seyakin itukan aku? Nyatanya tetep aja pengen nangis waktu tau kalau aku nggak lolos tes LJ D4 PENS.

Aku benar-benar munafik.
Pernah pasang status ini di facebook :
“Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.” Ustad Salman dalam Negeri 5 Menara

Bahkan sangat munafik saudara!
Aku pernah memberi sms taujih seperti ini :
“Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya. dia paham bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus dimengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.”

Tapi NYATANYA, aku tetap sedih juga ketika mengetahui kabar itu!

Aku tidak ingin menjadi pengecut lagi seperti dulu, yang sangat sulit menerima pemberian terbaik dari Allah, hingga banyak yang harus menjadi korban karena aku pengecut. Padahal, harusnya aku sudah bisa belajar banyak dari itu semua. Enam bulan waktu yang aku perlukan untuk menerima, sebuah penerimaan yang indah. Dua tahun, dua tahun lamanya akhirnya aku menyadari bahwa apa yang sudah Allah berikan memang yang terbaik, I Love PENS, and everything about it!

Aku juga nggak mau ngambek, mengurangi porsi usaha PDKT ke Allah hanya karena ini. Dulu ajaa waktu ada maunya deket-deket terus ke Allah, trus kalau udah kayak gini masak iya mau ngambek? Emang pantes kita kayak gitu? Kayak anak kecil aja ! jangan sampai kita kayak begini :
“Adapun sebagian manusia apabila diberi ujian oleh Tuhannya yaitu diberi tempat yang mulia dan diberi kenikmatan kepadanya, maka ia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakan aku’. Adapun apabila Tuhannya mengujinya dengan membatasi rezekinya, dia berkata, ‘Tuhanku telah menghinakan aku.’” (Qs. Al-Fajr: 15-16)
Astagfirullah, Naudzubillah.

Aku tidak mau jadi pengecut lagi, yang meninggalkan semua amanah hanya karena aku tidak memahami hakikat penerimaan yang sesungguhnya. Aku juga tidak akan mau menjadi munafik (ogah banget), yang memberi nasihat tapi aku sendiri belum bisa melakukannya, maka aku harus cepat beranjak dari ini, aku sudah pernah belajar, jadi harusnya aku bisa lebih baik menangani semua ini. Help me Lord, help me.

Tetap berbuat, bergerak, dan berkarya, tanpa takut akan apapun hasilnya. Karena pada hakikatnya, Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan hambaNya.

Oh iya, makasih banyak buat temen2 yang udah ngasih sms motivasi, here they are :

Muslikah :
Udh fokus interview dlu ne. Smw yg trjdi psti ad mksud ny. Insya Allah ntr dpt jlan yg lbh baik. Smangattt.

Ms Rio :
Suwumangat ya ne

Rifqi :
Alhamdulillah. Allahuakbar. Dia tau semuanya, Dialah yg sebenarnya tau yg trbaik buat qt, walaupun terkadang itu kurg baik menurt qt. Tp qt hrz tetap percaya bahwa ad hikmahyg mgkn qt br bsa tau bbrp wkt kdpn. Qt smw hrz selalu husnuzon & qonaah, dgn Bismillah dan Smgt marilah qt pijaki jaln terjal dgn lantang.

Phe :
Siapp, belom rejekinya kita goubb. Semangat jg yaa!

Kak Angga :
Tetep semangat juga ya buat nene. Pasti ad yg lebih baik yang disiapkan buat km ne.

Ciye :
Tetep semangat juga yaak nee !

Fatthony :
Dare to dream! No one knows. But u already got a job. It’s cool.

Ah, semua ini memang hanya soal waktu saja. Hingga akhirnya terlihat jelas lukisan apa yang ingin Allah perlihatkan padaku. Stay believe in Allah. He would never give something if it’s not the best for me. I've proved it ! 




Comments

  1. maaf mau nanya mbaknya lulusan d3 PENS?? tes wawancaranya seputaran apa aja ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, maaf ya baru saya balas, interviewnya seputar motivasi, gambaran tugas akhir, sama pembayaran spp.

      Delete
  2. hai kak, tesnya sesulit itukah :" aku mau nyoba tahun ini huhu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kamu Tahun Baruan?

Pas pergantian tahun kemarin pada ngerayain nggak teman-teman? Kalau saya entah kenapa dari dulu nggak terlalu excited sama yang namanya tahun baruan. Mungkin karena sejak dulu sama orang tua nggak dibolehin kemana-mana juga pas malam tahun baru hehe. Paling yang bikin excited biasanya pas malam tahun baru ada film bagus yang ditayangin di tv. Meski sekarang nggak terlalu excited juga sih karena zaman sekarang sudah bisa download film terbaru di internet, eh, hehe. Lagipula menurut saya merayakan pergantian tahun sebegitu hebohnya juga pemborosan. Toh pergantian tahun juga sama seperti hari-hari biasa kan. Apakah ada yang special? Let me know if you do. Apalagi sebagai seorang muslim pergantian tahun baru kita sebetulnya itu bukan tahun Masehi tapi Hijriah yaitu setiap tanggal 1 Muharram. Peristiwa bersejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi awal perhitungan kalender dalam islam. Tapii bukan berarti mesti diperingati dengan heboh dan boros juga yaa. Alangkah

20 Sunscreen Lokal Bersertifikasi Halal MUI

Bagi para pengguna skincare, sunscreen adalah salah satu produk yang tidak boleh di skip  dalam rangkaian penggunaan skincare sehari-hari. Sunscreen bermanfaat untuk memberikan perlindungan terhadap efek buruk paparan sinar ultraviolet bagi kulit tubuh manusia.  Buat kamu yang baru akan memulai atau sudah lama menggunakan sunscreen dan memiliki  concern terhadap keamanan serta kehalalan kandungan bahan-bahannya, jangan lupa untuk memperhatikan apakah produk sunscreen tersebut sudah bersertifikasi halal MUI dan BPOM ya. Nah, di bawah ini adalah beberapa sunscreen lokal yang telah bersertifikasi halal MUI dan BPOM berdasarkan pencarian kami disitus resmi  halal MUI dan  BPOM . Apa saja sih? Yuk kita simak! Azarine Hydrasoothe Sunscreen Gel SPF 45 PA++++ Azarine HydraMax-C Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine Tone Up Mineral Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine HydraSoothe Sunscreen Mist SPF 50 PA++++  SOMETHINC Holyshield! Sunscreen Shake Mist SPF 5

Ujian Ketaatan

“Betapa sedihnya, Nabi Ibrahim. Turun perintah Allah untuknya. Anak yang tercinta harus disembelihnya. Untuk membuktikan ketaatannya.” Begitulah. Sepenggal lirik lagu dari sebuah mainan yang diamanahkan untuk Azam. Berulang-ulang mainan itu saya mainkan bersama Azam. Berulang-ulang pula lah saya mendengarkan lirik lagu itu. Ya Allah. Begitu beratnya ujian ketaatan seorang Nabi. Nabi Ibrahim diuji untuk menyembelih anak kandungnya sendiri, Nabi Ismail. Bayangkan bagaimana perasaan seorang ayah yang telah begitu lama mendamba hadirnya seorang anak. Namun, ketika ia hadir turun perintah dari Allah untuk menyembelihnya. Bagaimana pula perasaan seorang anak ketika ayahnya diperintahkan untuk menyembelihnya. Untuk apa? Untuk menguji ketaatannya! Dan mereka lulus! Masha Allah. Lalu bagaimana dengan saya? Seorang manusia biasa yang masih banyak sekali mengeluhnya. Pantaskah saya mengaku sudah taat pada Allah? Tidak. Sungguh sangat tidak sebanding dengan Nabi Ibrahim d