Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Saya, Syukur, dan Sabar

Manusia itu tidak pandai bersyukur? Memang iya? Saya tidak tahu bagaimana dengan orang lain. Tapi saya mengakui itu. Jadi bukan manusia, tapi seharusnya kalimat yang betul adalah saya itu tidak pandai bersyukur . Bukankah Allah selalu mengajarkan kita untuk bersyukur dan bersabar? Tapi kenapa masih sulit sekali untuk bersyukur dan bersabar pada goncangan pertama? Tahu kan maksudnya? Goncangan pertama itu ketika pertama kali kita diuji seketika itu pula kita paham bahwa semuanya adalah millk Allah dan akan kembali pada Allah. Bersyukur dan bersabar. Apapun itu. Sulit sekali bukan? Atau hanya menurut saya saja? Entahlah. Tapi yang jelas setau saya hukum sebuah teori itu selalu bergandengan dengan pembuktian. Belum jelas teori tersebut kalau belum dibuktikan. Belum jelas syukur dan sabar itu kalau belum diuji. Apakah begitu? Surabaya, 14 Februari 2016

Rumit

Pernah tidak kamu mengerjakan soal matematika yang rumit sekali? Persamaan-persamaan apalah itu yang baru dilihat saja sudah bikin puyeng. Ah, itu masih belum seberapa. Pernah tidak kamu tahu ada seorang perempuan yang bingung dengan perasaannya sendiri? Apa kamu bisa memecahkannya? Jangankan kamu, perempuan itu sendiri saja belum tentu bisa. Ini lebih rumit dari soal matematika paling rumit sekalipun! Mungkin hanya Allah saja yang tahu bagaimana sebenarnya perasaan seorang perempuan itu. Maha Besar Allah yang menggenggam hati setiap hambaNya. Termasuk perempuan. Termasuk saya. Nah! Surabaya, 14 Februari 2016