Skip to main content

Bacaa dulu dooong :)




Kebanyakan dari kita itu malas membaca mungkin adalah sebuah kenyataan yang selama ini tidak terlalu saya rasakan. Tapi akhir-akhir ini saya benar-benar merasakan sebuah fakta luar biasa yang menyatakan, kebanyakan dari kita itu malas membaca! Jadi begini ceritanya, semenjak saya bekerja di salah satu perusahaan swasta terbesar di Jawa Timur di bidang jasa setahun yang lalu, saya merasakan ada fenomena tidak baik di kebanyakan masyarakat kita. Entah karena terlalu sibuk dengan aktivitas keseharian mereka atau bagaimana, selengkap apapun brosur ataupun pamflet yang kami berikan guna memudahkan konsumen untuk memahami produk kami tetap saja yang pertama kali dilakukan adalah, bertanya! Iya kalau dibaca dulu trus ada pertanyaan kan wajar, lah ini belum dibaca sudah ada pertanyaan yang jawabannya itu sebenarnya sudah ada semua di brosur. OMG banget lah. Salah satu buktinya lagi yang paling parah biasanya waktu pameran. Namanya juga pameran, pasti antar satu dengan yang lain berlomba-lomba untuk membuat tool kit yang bagus dan selengkap mungkin untuk memuaskan konsumen. Evaluasi brosur dan tool kit lainnya pun sudah dilakukan berdasarkan pengamatan kami terhadap service yang ada di perusahaan. Tapi lagi-lagi ya begitulah, belum dibaca sudah ditanyakan terlebih dahulu.


Fenomena aneh apakah yang menjangkiti masyarakat kita ini? apakah ada hubungannya dengan sistem pendidikan kita? Melalui artikel-artikel yang pernah saya baca, dibeberapa negara maju yang habit membacanya sudah bagus saja masih menerapkan sistem pendidikan dimana “memaksa” tiap siswanya untuk gemar membaca, misalnya di sekolah di Australia disediakan waktu 30 menit sebelum jam sekolah dimulai untuk membaca buku apa saja yang mereka suka, apa saja asalkan mereka membaca. Lain lagi yang pernah saya baca di Amerika, jadi tiap siswa diwajibkan untuk membaca buku sebelum memulai pelajaran di hari berikutnya, nah saat pelajaran buku yang mereka baca akan didiskusikan. Bahkan beberapa waktu lalu saya menemui ada sesuatu yang menarik sedang digalakkan di Washington DC, di beberapa sudut kota dibuat sebuah kotak kecil berisi buku yang boleh dipinjam siapa saja, tanpa ada yang menjaga, dan hebatnya buku yang dipinjam selalu kembali, padahal tidak ada penjaga! Sebuah habit yang patut untuk diteladani.

Padahal membaca itu adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya. Ajaib rasanya sebuah tulisan di atas kertas bisa membuat saya merasa berada di dunia yang benar-benar berbeda dengan realitas sekarang. Kita bisa berimajinasi dengan bebas tanpa penghalang. Saya bisa berada di alam pikiran si penulis yang sama sekali tidak saya kenal, bahkan berbeda suku bangsa, agama, dan budaya. Bahkan saya bisa merasa berada di belahan dunia lainnya tanpa saya harus benar-benar menjejakkan kaki di belahan dunia lain. Pokoknya membaca itu ajaib, cobain deh!  Ayoo gemar membaca.

Monday 18/11/13
Lets get lost in books.

Comments

Popular posts from this blog

Kamu Tahun Baruan?

Pas pergantian tahun kemarin pada ngerayain nggak teman-teman? Kalau saya entah kenapa dari dulu nggak terlalu excited sama yang namanya tahun baruan. Mungkin karena sejak dulu sama orang tua nggak dibolehin kemana-mana juga pas malam tahun baru hehe. Paling yang bikin excited biasanya pas malam tahun baru ada film bagus yang ditayangin di tv. Meski sekarang nggak terlalu excited juga sih karena zaman sekarang sudah bisa download film terbaru di internet, eh, hehe. Lagipula menurut saya merayakan pergantian tahun sebegitu hebohnya juga pemborosan. Toh pergantian tahun juga sama seperti hari-hari biasa kan. Apakah ada yang special? Let me know if you do. Apalagi sebagai seorang muslim pergantian tahun baru kita sebetulnya itu bukan tahun Masehi tapi Hijriah yaitu setiap tanggal 1 Muharram. Peristiwa bersejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi awal perhitungan kalender dalam islam. Tapii bukan berarti mesti diperingati dengan heboh dan boros juga yaa. Alangkah

20 Sunscreen Lokal Bersertifikasi Halal MUI

Bagi para pengguna skincare, sunscreen adalah salah satu produk yang tidak boleh di skip  dalam rangkaian penggunaan skincare sehari-hari. Sunscreen bermanfaat untuk memberikan perlindungan terhadap efek buruk paparan sinar ultraviolet bagi kulit tubuh manusia.  Buat kamu yang baru akan memulai atau sudah lama menggunakan sunscreen dan memiliki  concern terhadap keamanan serta kehalalan kandungan bahan-bahannya, jangan lupa untuk memperhatikan apakah produk sunscreen tersebut sudah bersertifikasi halal MUI dan BPOM ya. Nah, di bawah ini adalah beberapa sunscreen lokal yang telah bersertifikasi halal MUI dan BPOM berdasarkan pencarian kami disitus resmi  halal MUI dan  BPOM . Apa saja sih? Yuk kita simak! Azarine Hydrasoothe Sunscreen Gel SPF 45 PA++++ Azarine HydraMax-C Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine Tone Up Mineral Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine HydraSoothe Sunscreen Mist SPF 50 PA++++  SOMETHINC Holyshield! Sunscreen Shake Mist SPF 5

Ujian Ketaatan

“Betapa sedihnya, Nabi Ibrahim. Turun perintah Allah untuknya. Anak yang tercinta harus disembelihnya. Untuk membuktikan ketaatannya.” Begitulah. Sepenggal lirik lagu dari sebuah mainan yang diamanahkan untuk Azam. Berulang-ulang mainan itu saya mainkan bersama Azam. Berulang-ulang pula lah saya mendengarkan lirik lagu itu. Ya Allah. Begitu beratnya ujian ketaatan seorang Nabi. Nabi Ibrahim diuji untuk menyembelih anak kandungnya sendiri, Nabi Ismail. Bayangkan bagaimana perasaan seorang ayah yang telah begitu lama mendamba hadirnya seorang anak. Namun, ketika ia hadir turun perintah dari Allah untuk menyembelihnya. Bagaimana pula perasaan seorang anak ketika ayahnya diperintahkan untuk menyembelihnya. Untuk apa? Untuk menguji ketaatannya! Dan mereka lulus! Masha Allah. Lalu bagaimana dengan saya? Seorang manusia biasa yang masih banyak sekali mengeluhnya. Pantaskah saya mengaku sudah taat pada Allah? Tidak. Sungguh sangat tidak sebanding dengan Nabi Ibrahim d