Skip to main content

Kamu Sarjana Teknik Informatika?

Lulusan IT tapi takut kerja dibidang IT? Saya banget! Saya lulus dari sebuah Perguruan Tinggi Negeri sebagai Sarjana Terapan Komputer. Dulu saat masih menjadi mahasiswa jenjang Diploma 3 saya berpikiran bahwa sebagai mahasiswa jurusan teknik informatika saya harus menguasai bahasa pemrograman atau bahasa gaulnya ngoding, yaitu sebuah ilmu mengolah barisan perintah di komputer untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Hasil dari pemrograman tadi dapat berupa aplikasi desktop, website, ataupun mobile.  Waktu itu saya merasa kalau pemrograman itu sulit karena kita harus berpikir sistematis, logis, dan solutif pada saat yang bersamaan. Intinya, tujuan dari ngoding itu untuk mempermudah pekerjaan manusia yang sebelumnya rumit menjadi sederhana. Sulit kan?

Entah karena bukan minat saya atau kemampuan ngoding yang memang pas-pasan jadinya semasa kuliah dulu saya cuma pasang target yang penting bisa lulus disetiap mata kuliah saja sudah Alhamdulillah banget, cari aman aja gitu istilahnya. Toh nanti kalau sudah lulus juga nggak minat banget kerja dibidang IT, pikir saya dulu begitu. Alhasil tidak ada satu bidang ilmu dari sekian banyak ilmu IT yang diajarkan yang benar-benar saya tekuni dulu. Sebuah realita yang kemungkinan banyak diderita oleh mahasiswa IT lainnya. Eh, atau cuma saya saja ya?

Nah, setelah lulus dari jenjang Diploma 3 saya benar-benar menghindari sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan IT, takut disuruh ngoding, itu alasan utamanya. Akhirnya saya bekerja sebagai customer service di sebuah perusahaan jasa. Setahun setelah lulus dan bekerja diluar bidang IT hasrat saya untuk belajar IT muncul lagi, kali ini saya ingin serius menekuni salah satu bidang ilmu IT yaitu pemrograman web. Saat melanjutkan ke jenjang Diploma 4 (Sarjana Terapan) itulah saya mendapatkan banyak teman dan wawasan baru bahwasannya profesi lulusan jurusan teknik informatika itu tidak melulu menjadi programer (istilah untuk seseorang yang pekerjaannya ngoding). Tapi ternyata banyak sekali jenis profesi untuk para penyandang gelar lulusan teknik informatika.

Apa saja profesi yang bisa ditekuni anak IT? Banyak! Di era dimana teknologi informasi berkembang sangat pesat ini harusnya bisa ditangkap sebagai peluang besar bagi anak IT untuk berkarya dengan ilmu yang mereka punya. Sekarang saya jadi tahu apa yang membuat saya tidak berminat bekerja dibidang IT. Itu karena dulu semasa kuliah wawasan saya mengenai profesi IT adalah programmer, harus mahir ngoding! Padahal banyak sekali ilmu IT lainnya yang bisa saya tekuni selain ngoding. Tapi sebagai anak IT tetap harus memahami dasar-dasar ilmu pemrograman ya karena sejatinya itulah inti dari ilmu IT.

Satu kesalahan yang saya akui adalah saya dulu tidak aktif mencari informasi mengenai ilmu yang saya pelajari sehingga saya hanya berkutat dengan pikiran kalau anak IT itu harus mahir ngoding. Harusnya yang namanya mahasiswa itu aktif menggali potensi diri sendiri. Sudah bukan waktunya untuk pasif pasrah menerima begitu saja apa yang diberikan pada kita. Ayoo sebagai mahasiwa IT jangan takut dengan profesi IT. Segera gali potensi diri kamu dan temukan profesi IT apa yang paling cocok buat kamu. Tekuni sedari dini ilmu yang bisa membawa kamu ke sana. Dan saya juga berharap pihak kampus bisa memberikan wawasan yang luas untuk mengedukasi mahasiswanya agar bisa menentukan arah fokus mereka sedini mungkin, sehingga perguruan tinggi menjadi tempat untuk mencetak banyak Sarjana Muda yang tepat sasaran. Mari berlomba-lomba untuk mencintai ilmu yang kita tekuni.

Salam hormat dari sesama anak IT.

Comments

  1. Anonymous1/2/22

    Lucky Club Online Casino Site 2021
    Lucky Club Online Casino Site Review · Welcome Bonus up to €500 카지노사이트luckclub + 50 Free Spins · Minimum Deposit: €10 · Maximum Bonus: €20 · Bonus Types: New players only · Wagering: 2x to

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kamu Tahun Baruan?

Pas pergantian tahun kemarin pada ngerayain nggak teman-teman? Kalau saya entah kenapa dari dulu nggak terlalu excited sama yang namanya tahun baruan. Mungkin karena sejak dulu sama orang tua nggak dibolehin kemana-mana juga pas malam tahun baru hehe. Paling yang bikin excited biasanya pas malam tahun baru ada film bagus yang ditayangin di tv. Meski sekarang nggak terlalu excited juga sih karena zaman sekarang sudah bisa download film terbaru di internet, eh, hehe. Lagipula menurut saya merayakan pergantian tahun sebegitu hebohnya juga pemborosan. Toh pergantian tahun juga sama seperti hari-hari biasa kan. Apakah ada yang special? Let me know if you do. Apalagi sebagai seorang muslim pergantian tahun baru kita sebetulnya itu bukan tahun Masehi tapi Hijriah yaitu setiap tanggal 1 Muharram. Peristiwa bersejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi awal perhitungan kalender dalam islam. Tapii bukan berarti mesti diperingati dengan heboh dan boros juga yaa. Alangkah

20 Sunscreen Lokal Bersertifikasi Halal MUI

Bagi para pengguna skincare, sunscreen adalah salah satu produk yang tidak boleh di skip  dalam rangkaian penggunaan skincare sehari-hari. Sunscreen bermanfaat untuk memberikan perlindungan terhadap efek buruk paparan sinar ultraviolet bagi kulit tubuh manusia.  Buat kamu yang baru akan memulai atau sudah lama menggunakan sunscreen dan memiliki  concern terhadap keamanan serta kehalalan kandungan bahan-bahannya, jangan lupa untuk memperhatikan apakah produk sunscreen tersebut sudah bersertifikasi halal MUI dan BPOM ya. Nah, di bawah ini adalah beberapa sunscreen lokal yang telah bersertifikasi halal MUI dan BPOM berdasarkan pencarian kami disitus resmi  halal MUI dan  BPOM . Apa saja sih? Yuk kita simak! Azarine Hydrasoothe Sunscreen Gel SPF 45 PA++++ Azarine HydraMax-C Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine Tone Up Mineral Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine HydraSoothe Sunscreen Mist SPF 50 PA++++  SOMETHINC Holyshield! Sunscreen Shake Mist SPF 5

Ujian Ketaatan

“Betapa sedihnya, Nabi Ibrahim. Turun perintah Allah untuknya. Anak yang tercinta harus disembelihnya. Untuk membuktikan ketaatannya.” Begitulah. Sepenggal lirik lagu dari sebuah mainan yang diamanahkan untuk Azam. Berulang-ulang mainan itu saya mainkan bersama Azam. Berulang-ulang pula lah saya mendengarkan lirik lagu itu. Ya Allah. Begitu beratnya ujian ketaatan seorang Nabi. Nabi Ibrahim diuji untuk menyembelih anak kandungnya sendiri, Nabi Ismail. Bayangkan bagaimana perasaan seorang ayah yang telah begitu lama mendamba hadirnya seorang anak. Namun, ketika ia hadir turun perintah dari Allah untuk menyembelihnya. Bagaimana pula perasaan seorang anak ketika ayahnya diperintahkan untuk menyembelihnya. Untuk apa? Untuk menguji ketaatannya! Dan mereka lulus! Masha Allah. Lalu bagaimana dengan saya? Seorang manusia biasa yang masih banyak sekali mengeluhnya. Pantaskah saya mengaku sudah taat pada Allah? Tidak. Sungguh sangat tidak sebanding dengan Nabi Ibrahim d