Skip to main content

Amazing #ITAO9 (PART 1)


Jika ada perjumpaan pasti ada perpisahan

Basi? Silakan aja bilang sepenggal kalimat di atas itu sudah usang, klasik, sering didenger, cengeng, melankolis, dan sebagainya. Itu mah biasa, kalau merasakan secara langsung itu baru beda. Emang apa yang bikin beda? Paling nggak ada buktinya lah. Ada kok, buktinya aku. long time ago, kira-kira 3 tahun lalu, tepatnya Agustus 2009, aku menyadari adanya perjumpaan, tapi (masih) belum menyadari kalau nanti ada perpisahan. Saat itu, aku bertemu kalian, the amazing D3 IT A 09. Perjalanan kita pun dimulai, Agustus 2009.

Masih jelas banget tergambar, waktu itu kita masih pada cupu, lontong, longor, dan entahlah mau mendeskripsikan kayak gimana lagi. Cewek-cewek pada pake kemeja cerah (masih kliatan cantik sih), nah yang cowok-cowok nih, udah pada kayak jin botol, gundul! hahahaha. Sampe nggak bisa ngebedain mana si A mana si B, semuanya kliatan sama (kumus-kumus lagi, hahaha). Meski begitu, thanks to mbak-mas yang bikin ntu aturan, kalau nggak gitu, apa yang bisa kita kenang?


Perjalanan semester satu, banyak banget yang bisa dikenang, tapi seingetku, semuanya kejadian longor (iya nggak?). Coba dinget-inget lagi. Pertama, waktu pertama kali kuliahnya bu Ira, duduk-duduk di pinggir kelas nungguin ibunya dateng, pas ada yang dateng, kita pikir mahasiswa, eh lah kok ternyata itu bu Ira ! hahahaha (longor PART 1). Kedua, ini langsung dirangkum jadi satu aja deh, mulai dari caca yang kehilangan STNK, amik bannya bocor, jimbo yang diusir keluar kelas sama Pak Setia gara-gara menguap tapi nggak ditutup (longor PART 2). Ketiga, naaah, ini yang paling bikin jantung copot. Pas lagi enak-enak ngenet di Sakinah, tiba-tiba ada sms masuk, kalau nggak salah bunyinya “kuliah KTI sekarang, cepetan balik kampus, komting”.  Jiaah, belum-belum udah bikin masalah sama dosen, tapi nggak pernah kena secara langsung sih, tribute to Fatthony, Putu, Maya yang kena omel bapaknya (secara langsung) waktu di kelas, dan jimbo sang komting yang “diulek” bapaknya di lab Jaringan (longor PART 3). Belum lagi pas kuliahnya bu Ummi, jangan sampe ngantuk rek (ntar disuruh cuci muka, hehe). Masih inget lagi nggak? Emang kayaknya masih buaanyaak sih, kalau ditulis semua ntar jadi novel, so i'll write lil but meaningful (i hope).

Oke, lanjut ke semester-semester selanjutnya. Semester kedua, bu Helen, masih ingat? yup, stuktur data! uuuurrrgggh, nggak mudeng, ini kitanya yang lontong apa gimana yak?. Semester dua ini, worst, IP kita pada terjun bebas. Actually, I don’t want to talk much about this semester (karena agak-agak lupa, hehe).Okelah, masih ada semester selanjutnya, semester tiga. Ada apa ya di semester ini? yang pasti kita kehilangan dua temen, jimbo sm mama lila yang pindah karena ikut SNMPTN, hiks, semoga berhasil sobat.  Perjalanan kita harus terus berlanjut, lets move on! Semester ini sibuk-sibuknya kita mempersiapkan KP, hebat! Kita dapet KP di Surabaya dan sekitarnya, kompak! ada yang di Telkom, Angkasa Pura, Petrokimia, Disperindag, Kominfo, Info Media, Telkomsel, Indosat. yang paling lucu, kelompoknya Ojik (bareng Niyoko sama Yoga), di Dispenduk. Awal-awal KP takut disuruh bikin kopi atau kalau nggak fotocopy gara-gara pertama kali liat tempatnya cuma ada satu komputer, udah gitu pada mbolosan, kalau nggak gitu main CS, hahaha (you rock guys). Semoga kita bisa sukses di tempat masing-masing kelak, Amin. Oh ya, kelompok yang lain juga pasti punya ceritanya sendiri-sendiri, selamat bernostalgiaaa. 

Oke-oke cukup nostalgianya. Sekarang lanjutkan perjalanan ke semester empat. Eehm, yang aku inget dari semester ini adalah Android. Keren kan? PENS pertama kali loh yang kurikulumnya mengajarkan Android. Tapi, apakah kenyataannya juga sekeren yang dibayangkan? Ternyata, most of our duty was making an Android Tutorial. Fine, pretty interesting (thanks to Mrs Yuliana). Tapi dari sini bermunculan para penggila Android di kelas kita, ada kak Angga, Rifki, Niyoko, dan Azhar. Lanjutkan rek! Teruus, kalau nggak salah kita pada sibuk nyiapin PMW (shortcut to A dari Pak Rengga), dan yang berhasil cuma mami Dewi (congratulation you got A).  Oh ya, masih inget Pak Nando? Inget Pak Nando pasti inget copas tugas Grafkomnya kakak kelas kan? yaah, meski nggak semuanya gitu, but most of all did! hahahaha (I do remember). dan semester empat, adalah semester yang UTS maupun UAS nya paling ampun, Android modulnya buanyaak, trus Grafkom suruh ngoding, lengkap! Tak apalah, yang penting nggak kena DONOR DARAH nya pak Wahid, nilainya di random, hahahaha (buat Mus, sabar ya,  nggak beruntung randomannya, hihi).

Masih mau? Okelah lanjut semester lima. Mendekati semester akhir, harusnya siap-siap judul tugas akhir kan yaa? Tapi apanyaa, masih nyanteee. Semester ini diisi dengan kuliah yang nyante, mulai dari Pak Syauqi, Bahasa Inggris Pak Irwan (yang udah 4 semester ngajar kita, bayangin berapa mahasiswa yang bertahan, haha sorry Sir, didn’t mean to), terus DSP yang awalnya Bu Zaqiah sampe UTS, terus diganti (seminarnya) Pak Tricon yang super duper sabaar, sampe tugas pada copas tinggal ganti warna sama interfacenya, hahahaha, maafkan kami ya pak (tapi salut sama bapaknya yang kalau ngajar totalitas banget, papannya penuh euy, tapi tetep aja ga mudeng, haha). Then, ada kuliah Pengolahan Citra yang sampe UTS diajar bu Nana, pas di kelas ngantuuuuk, iya kan? hehe, sampe akhirnya setelah UTS diganti Pak Basuki, sense yang baru pulang dari Jepang, kuliahnya jadi lebih berwarna, meski tugasnya kadang, heeeeeh (mantap pak, hehe).

Eehm masih lanjut semester lima (dipisah karena banyak), ada kuliah AI oleh Bu Yuliana, kuliahnya hari jumat, bayangkan! Lab berubah jadi warnet seketika, di depan pada keliatan serius ngeliatin monitor, makgembabes, ternyataaa, ada yang CS-an, DOTA, FB-an, Twitteran, dan dosa-dosa darah muda lainnya, hahahaha. Terus, ada satu lagi kuliah, tapi yang ini nggak nyante, kuliah Admin Jaringan, tiap minggu DNS-an, sampe hafal (atau bisa dibilang bosen), mana tiap teori agak sedikit “horror” lagi, jangan sampe ngantuk! atau macem-macem sama bapaknya, tanya Niyoko aja kalau nggak percaya (hehe). But, thank you Sir, kita jadi ngerti caranya bikin Milis deh (dulu, sekarang lupa, hahaha). Then, berhubung kuliahnya kayak begitu, dan nggak ada yang terlalu concern ke tugas akhir (kecuali amik), jadilah kita berjalan dalam kegelapan semua, alias surem! 

Pas ada pengumuman pengumpulan judul TA, nah lo modar, pada kelabakan karena nggak ada persiapan. Masih inget, pas pertama kali ngeliat pengumuman di mading Lab Cad Cam waktu mau kuliah AI, begitu masuk lab, jadilah yang pertama kali dibuka adalah website tempat penyimpanan TA kakak kelas, langsung pada serius, agak sedikit pucat juga kayaknya, ekspresi kalian lucu deh, hahahaha. Lebih bikin ngakak lagi, pas Bangkit nyeletuk mau bikin TA dengan judul “Kalkulator Sederhana dengan Menggunakan Microsoft Visual C”, wakakakaka kebangetaaaaan!!

Meski perjalanan di akhir semester lima agak tersendat-sendat akibat memikirkan judul TA, tapi Alhamdulillah sukses, pada dapet judul semua, kalian emang keren! (thanks God). What’s next? Liburaaaaaaaaaan!! yeaaah, setelah diskusi yang cukup panjang akhirnya kita liburan juga, Batu 11-12 Februari 2012, that was awesome! Meski cuma semalem, tapi brasa menyenangkan, karena kita seneng-seneng bareng, hehe! dan lagi bisa bener-bener menghibur diri sebelum memasuki semester akhir, kyaaa (berlebihan).

Semester akhir. What do you think about last semester? Jujur, pas awal-awal bener-bener membosankan. Kuliah cuma sebentar, udah gitu habis kuliah pada langsung pulang lagi, yaah, kok nggak semakin deket justru kita semakin jauh yak? Hiks. Tapi tunggu dulu, itu terjadi karena hawa-hawa TA belum memanas, setelah memanas (alias mendekati deadline TA), sekitar dua bulan sebelum TA, perjalanan kita yang sueeepeeer seru bakal dimulai! First fighting, Final Project Room (Lab TA)! Maaaa

To be continueed. . .

Comments

Popular posts from this blog

Kamu Tahun Baruan?

Pas pergantian tahun kemarin pada ngerayain nggak teman-teman? Kalau saya entah kenapa dari dulu nggak terlalu excited sama yang namanya tahun baruan. Mungkin karena sejak dulu sama orang tua nggak dibolehin kemana-mana juga pas malam tahun baru hehe. Paling yang bikin excited biasanya pas malam tahun baru ada film bagus yang ditayangin di tv. Meski sekarang nggak terlalu excited juga sih karena zaman sekarang sudah bisa download film terbaru di internet, eh, hehe. Lagipula menurut saya merayakan pergantian tahun sebegitu hebohnya juga pemborosan. Toh pergantian tahun juga sama seperti hari-hari biasa kan. Apakah ada yang special? Let me know if you do. Apalagi sebagai seorang muslim pergantian tahun baru kita sebetulnya itu bukan tahun Masehi tapi Hijriah yaitu setiap tanggal 1 Muharram. Peristiwa bersejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah menjadi awal perhitungan kalender dalam islam. Tapii bukan berarti mesti diperingati dengan heboh dan boros juga yaa. Alangkah

20 Sunscreen Lokal Bersertifikasi Halal MUI

Bagi para pengguna skincare, sunscreen adalah salah satu produk yang tidak boleh di skip  dalam rangkaian penggunaan skincare sehari-hari. Sunscreen bermanfaat untuk memberikan perlindungan terhadap efek buruk paparan sinar ultraviolet bagi kulit tubuh manusia.  Buat kamu yang baru akan memulai atau sudah lama menggunakan sunscreen dan memiliki  concern terhadap keamanan serta kehalalan kandungan bahan-bahannya, jangan lupa untuk memperhatikan apakah produk sunscreen tersebut sudah bersertifikasi halal MUI dan BPOM ya. Nah, di bawah ini adalah beberapa sunscreen lokal yang telah bersertifikasi halal MUI dan BPOM berdasarkan pencarian kami disitus resmi  halal MUI dan  BPOM . Apa saja sih? Yuk kita simak! Azarine Hydrasoothe Sunscreen Gel SPF 45 PA++++ Azarine HydraMax-C Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine Tone Up Mineral Sunscreen Serum SPF 50 PA++++  (beli di shopee) Azarine HydraSoothe Sunscreen Mist SPF 50 PA++++  SOMETHINC Holyshield! Sunscreen Shake Mist SPF 5

Ujian Ketaatan

“Betapa sedihnya, Nabi Ibrahim. Turun perintah Allah untuknya. Anak yang tercinta harus disembelihnya. Untuk membuktikan ketaatannya.” Begitulah. Sepenggal lirik lagu dari sebuah mainan yang diamanahkan untuk Azam. Berulang-ulang mainan itu saya mainkan bersama Azam. Berulang-ulang pula lah saya mendengarkan lirik lagu itu. Ya Allah. Begitu beratnya ujian ketaatan seorang Nabi. Nabi Ibrahim diuji untuk menyembelih anak kandungnya sendiri, Nabi Ismail. Bayangkan bagaimana perasaan seorang ayah yang telah begitu lama mendamba hadirnya seorang anak. Namun, ketika ia hadir turun perintah dari Allah untuk menyembelihnya. Bagaimana pula perasaan seorang anak ketika ayahnya diperintahkan untuk menyembelihnya. Untuk apa? Untuk menguji ketaatannya! Dan mereka lulus! Masha Allah. Lalu bagaimana dengan saya? Seorang manusia biasa yang masih banyak sekali mengeluhnya. Pantaskah saya mengaku sudah taat pada Allah? Tidak. Sungguh sangat tidak sebanding dengan Nabi Ibrahim d